Senin, 26 September 2011

Sesadar Sang Penyelam


“…Mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami,   
mereka mempunyai mata, tetapi tidak dipergunakannya untuk melihat, dan mereka mempunyai telinga, tapi tidak dipergunakannya untuk mendengar.  Mereka itu penaka binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.
(QS. Al-A’raaf: 179)


Hal pertama yang membedakan seorang penyelam dengan seorang yang tenggelam adalah kesadaran. Jika seorang yang menyelam disebut ‘sadar’, maka yang tenggelam bisa disebut ‘lalai’.

Kesadaran membuat kita bisa mempersiapakan diri dan perangkat-perangkat untuk menyelami lautan kehidupan ini. Kesadaran adalah anugerah agar kita bisa memilih yang terbaik diantara alat-alat itu, seoptimal kemampuan kita. Kesadaran membuat mata kita terbuka, tubuh lincah bergerak kian kemari, dan semua indera peka untuk merasakan berbagai keindahan hidup ketika mereka yang tenggelam hanya mengutuk, mengumpat, gelagapan, dan kembung kesakitan dalam lautan nikmat Allah. Mengapa manusia bisa beriman, beribadah, bersyukur, dan bersabar? Salah satu jawaban termudahnya  adalah, karena dia sadar. Karena dia tidak lalai.

Allahu a ‘lam bish shawab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar